PROSES BELAJAR BAHASA

PROSES BELAJAR BAHASA


RESUME
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia


Semester 3


Dosen Pembimbing :
M. Bayu Firmansyah M.Pd






Disusun Oleh :
APRILLIA CAESAR A.L (17188201050)






PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
STKIP PGRI PASURUAN
2018 – 2019



       A.     PROSES BELAJAR BAHASA
         Ketika seseorang mulai belajar menguasai bahasa pertama (B1), mereka tentu hidup dan tinggal di lingkungan masyarakat penutur B1. Seseorang akan berusaha menguasai B1 untuk keperluan hidup dengan masyarakat sekitarnya. Mereka tidak akan bisa hidup tanpa menguasai bahasa masyarakatnya. Jika mereka tidak mampu menguasai bahasa masyarakat sekitar, mereka tidak akan memiliki identitas diri sebagai anggota masyarakat. Lain halnya ketika kita belajar bahasa di sekolah, justru kesalahan-kesalahan berbahasa akan bermunculan. Banyak anak Indonesia yang diberi pelajaran B1 dan ternyata banyak yang tidak menguasai, begitu pula dengan pembelajaran B2 atau bahasa asing.
             Proses tentang penguasaan bahasa kedua atau bahasa asing sudah sejak lama diteliti orang. Ditinjau dari situasi formal, dan situasi alamiah. Situasi formal disini dimaksudkan terhadap situasi sekolah dengan adanya (guru,siswa, tujuan, kurikulum, metode, buku dsb) sedangkan situasi alamiah dikaitka terhadap keluarga/masyarakat (tidak ada guru, tujuan, kurikulum dsb). Dari sini nantinya bisa di lihat bahwa ada 3 ahli yang tertarik untuk mengemukakan teorinya terhadap bagaimana seseorang menguasai bahasa asing? serta memaparkan hasil penelitian tentang proses penguasaan bahasa kedua atau bahasa asing. Tiga ahli peneliti diantaranya yaitu Stephen Krashen (1976), Bialystok (1979) dan Stevicks (1980).
       B.     PROSES BELAJAR BAHASA MODEL KRASHEN
      Berkaitan dengan proses penguasaan bahasa kedua atau bahasa asing orang dewasa yang berbeda dengan penguasaan bahasa yang dilakukan oleh anak kecil. Proses penguasaan bahasa pertama terhadap anak kecil terjadi secara ambang sadar dan bersifat alamiah atau disebut dengan Pemerolehan. Sedangkan terhadap orang dewasa bahasa asing terjadi secara sadar, atau disebut dengan Belajar
       C.     PROSES BELAJAR BAHASA MODEL BIALYSTOK
     Terdapat 3 tataran dalam proses belajar bahasa model Bialystok yakni Input, Knowledge, dan Output. Dalam tataran Input berupa pengalaman berbahasa pembelajar melalui belajar membaca dan belajar bicara. Dalam tataran Knowledge berupa cara penyimpanan informasi. Dalam tataran Output berupa gambaran pemahaman dan pengungkapan bahasa. Baik pengungkapan spontan, pengungkapan segera maupun pengungkapan lamban.
      D.     PROSES BELAJAR MODEL STEVICKS
   Untuk menggambarkan proses penguasaan bahasa yang digambarkan dalam bentuk diagram, biasanya disebut dengan Diagram Levertove Machine (mesin tenaga).
      E.     PERDEBATAN PENDAPAT KRASHEN
    Dari McLauglin (1980) : (1) tidak ada kejelasan perbedaan antara pemerolehan dengan belajar, (2) tidak adanya perbedaan konsep sadar dengan ambang sadar serta kaidah dan perasaan, (3) penjelasan urutan alamiah dengan mendasarkan pada kondisi pemakaian monitor hanyalah bersifat sementara. Dari Sliger (1979) tidak ada hubungan antara penampilan bahasa dengan penguasaan aturan. Dari kritik-kritik tersebut Krashen mengajukan pembelaan terhadap teorinya. Pembelaan tersebut berupa pengajuan teori model monitor yang dapat memecahkan beberapa persoalan yang berhubungan dengan fenomena kesukaran pemerolehan bahasa kedua yaitu : 
a.   Lingkungan bahasa formal dan informal, dalam berbahasa lingkungan berperan penting terhadap kelancaran seseorang dalam mengasah kemampuan berbahasanya.
b.   Urutan ilmiah pemerolehan bahasa yang dihasilkan oleh sistem yang diperoleh hasilnya akan konsisten dan urutan tersebut menjadi tidak konsisten setelah monitor bekerja.
c.  Perbedaan individual menunjukan pemakaian monitor yang berbeda-beda. Pemakaian monitor yang berlebihan biasanya dilakukan oleh seseorang yang banyak belajar bahasa secara formal di sekolah, pemakaian monitor secara lemah dilakukan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan sadar tentang kaidah, sedangkan pemakaian monitor secara optimal dilakukan oleh orang yang belajar bahasa kedua secara formal di lingkungan masyarakat pemiliknya.
d.    Teori monitor juga bisa berhubungan dengan bakat dan sikap bahasa seseorang.





MODEL PEMBELAJARAN YANG BISA DILAKUKAN DALAM PROSES BELAJAR BAHASA DALAM MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI PADA SMP KELAS VII  Adalah proses belajar bahasa model Krashen. Dengan pemakaian model ini kita bisa memakai salah satu teori yang dipaparkan oleh Krashen yakni teori monitor, dimana teori monitor sendiri membahas tentang kegiatan berbahasa melalui kaidah-kaidah kebahasaanya yang dipelajari secara sadar, sehingga seseorang yang belajar bahasa dengan bekal pengetahuannya akan selalu membetulkan kesalahanya dalam berkomunikasi. Dengan proses monitor disini siswa akan bisa merangkum semua pengalamannya terkait  dengan observasi yang dilakukan sebelumnya. Mengingat, observasi sendiri memerlukan pengamatan terhadap suatu objek yang diamati sebelumnya, yang nantinya bahan-bahan  yang sudah terkumpul akan dibuat teks laporan. Dengan bekal pengalaman dan pengamatan yang dilakukan sebelumnya, model Krashen ini cocok jika dilihat dalam segi waktu, kaidah, serta pemahaman terhadap sesuatu yang diteliti. Dari segi waktu pembelajar dapat memilih dan menerapkan kaidah yang akan dipelajarinya, pembelajar akan mempunyai cukup waktu untuk berlatih, kemudian teori ini difokuskan terhadap bentuk-bentuk bahasa yang benar menurut kaidah, selanjutnya  dari segi pemahaman, pembelajar harus bisa memahami dan menguasai kaidah bahasa yang dipelajari secara benar tidak keluar dari topik pembahasan.
     




Komentar

Postingan populer dari blog ini

DRAMA INDONESIA KONTEMPORER

STRUKTUR PERCAKAPAN DAN STRUKTUR REFERENSI

APRESIASI NASKAH DRAMA “BUNGA RUMAH MAKAN” KARYA UTUY T. SONTANI