ANALISIS WACANA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
ANALISIS
WACANA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA
RESUME
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia
Semester 3
Dosen Pembimbing :
M. Bayu Firmansyah M.Pd
Disusun
Oleh :
APRILLIA
CAESAR A.L (17188201050)
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
STKIP PGRI
PASURUAN
2018 –
2019
A.
ANALISIS PEMAKAIAN
BAHASA
Analisis Wacana sebagai studi bahasa yang
didasatkan pada pendekatan Pragmatik yang mengkaji wacana bahasa dalam pemakaiannya
berdasarkan konteks situasinya. Wacana sendiri adalah suatu konstruksi yang
terdiri atas kalimat yang satu diikuti oleh kalimat lain, yang merupakan suatu
keutuhan konstruksi dan makna (Samsuri, 1986). Wacana dapat berupa lisan maupun
tulis keduanya disebut sebagai teks.
B.
PEMAHAMAN
TEKS
Di atas sudah dijelaskan bahwa wacana tulis
maupun lisan disebut teks. Dengan demikian saat kita menganalisis wacana
sesungguhnya yang dianalisis sadalah sebuah teks. Ada 7 syarat untuk menentukan
pemahaman teks, yang pertama (1) kohesi, (2) koherensi, (3) intensionalitas,
(4) aksepabilitas, (5) informativitas, (6) situasionalitas, (7) keinterwacanaan.
C.
PERANAN
KONTEKS SITUASI DALAM INTERPRETASI WACANA
Analisis wacana digunakan untuk
menganalisis penggunaan bahasa dalam konteks situasi pembicara atau penulis,
sedangkan penelitian wacana lebih difokuskan pada hubungan pembicara dengan
ujaran dan terutama menjadi sebab penggunaanya. Jadi, nantinya analisis wacana
akan mendeskripsikan apa yang dimaksudkan oleh pembicara dan pendengar melalui
wacana tersebut. Yang perlu diperhatikan dalam analisis wacana yaitu referensi
(reference), pra-anggapan (presuppositon), implikatur (implicature), inferensi
(inference), konteks situasi (the contects of situation), ko-teks (co-text) dan
interpretasi lokal (local interpretation).
D.
TOPIK DAN
REPRESENTASI WACANA
Topik dalam suatu wacana tidak sama dengan
topik dalam suatu kalimat. Misal di dalam kalimat : orang itu indah sekali rumahnya. Frasa orang itu adalah topik (subjek), sedangkan indah sekali rumahnya adalah comment/keterangan yang terdiri dari
kecil sekali sebagai predikat dan rmahnya sebagai subjek. Dalam analisis wacana
kalimat di atas tidak akan disikapi demikian, sebab topik yang dimaksud adalah
topiknya pembicara. Topik diatas seharusnya
indah sekali. Sebab frasa indah sekali menjadi substansi dari rumahnya (ada
rumah yang tidak indah, cukup indah). Tetapi hal itu bisa berbeda ketika pembicaraan
dilakukan oleh dua orang. Maka pembahasannya akan terkait dengan 1 topik. Topik
nya langsung bisa dipahami oleh pendengar.
E.
KOHESI DAN
KOHERENSI DALAM WACANA
Kohesi dapat juga dipakai sebagai alat interpretasi
wacana dari segi struktur kalimat. Apabila suatu kalimat memiliki keruntutan
hubungan struktur antar kalimat, kalimat tersebut disebut kohesif. Hubungan kekohesifan
suatu ujaran yang masih berada dalam suatu teks dinamakan endofera. Hal ini
ditandai dengan adanya kata sambung dalam sebuah kalimat seperti dan, tetapi, sehingga, kemudian dsb. Sedangkan
koherensi adalah keberterimaan suatu tuturan teks antara penutur dengan mitra
tutur. Jadi nantinya pembahasan antara kedua komunikan bisa tersampaikan dan
komunikasi yang terjalin dengan baik.
F.
IMPLIKASI AW
DALAM PBI
Di dalam analisis wacana, bahasa
dianalisis bukan setelah terlepas dari pemilik, pemakai dan konteksnya, tetapi
pada saat peristiwa itu sedang berlangsung. Artinya, analisisnya ditekankan
pada analisis proses berbahasa. Sehingga kegiatan analisis dilakukan dengan
cara merekonstruksi wacana yang telah berupa produk dengan menggunakan
alat-alat interpretasi sehingga suasana
pemakaian bahasa yang dimunculkan oleh pemakai bahasa bisa digambarkan kembali.
Seperti contoh : Murid sebagai partisipan yang akan menangkap pesan yang disampaikan
guru dengan cara menginterpretasi ujaran guru. Murid mencoba memahami maksud
guru dengan cara merekonstruksi ujaran guru dalam pikirannya. Murid hanya akan
mampu menangkap maksud yang terdapat dalam ujaran secara tepat, apabila mampu
menghadirkan kembali pembicaraan yang dipakai oleh guru, yang mana nantinya
pembicaraan tersebut menjadi alat interpretasi.
Komentar
Posting Komentar