TINDAK TUTUR DAN PERISTIWA TUTUR
TINDAK TUTUR dan PERISTIWA TUTUR
RESUME
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pragmatik
Semester 4
Dosen Pembimbing :
M. Bayu Firmansyah M.Pd
Disusun Oleh :
APRILLIA CAESAR A.L (17188201050)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
STKIP PGRI PASURUAN
2019 - 2020
Tindak Tutur adalah tindakan-tindakan yang ditampilkan lewat tuturan. Dalam bahasa inggris tindak tutur diberi label yang lebih khusus. Misal permintaan maaf, keluhan, pujian, undangan, janji, atau permohonan. Sedangkan peristiwa tutur adalah keadaan atau situasi dimana si penutur berharap agar apa yang dituturkan atau apa yang dikomunikasikan dengan pendengar atau mitra tuturnya dapat dimengerti. Penutur dan pendengar biasanya terbantu oleh keadaan disekitar lingkungan tuturan itu atau keadaan yang lain. Dengan kata lain peristiwa tutur adalah suatu kegiatan dimana seseorang berinteraksi dengan bahasa dalam cara konvensional untuk mencapai suatu hasil.
Didalam tindak tutur terdapat 3 dimensi tindak tutur yang saling berhubungan yaitu :
1. Tindak lokusi, merupakan tindak dasar tuturan atau menghasilkan suatu ungkapan linguistik yang bermakna. Pada tindak tutur lokusi ini seseorang akan gagal melakukan tuturannya kepada pendengar jika penutur tersebut menggunakan bahasa asing, bahasa yang tidak pernah dia pakai sebelumnya. Misal pemakaian bahasa inggris. Orang yang tidak biasa berbicara dengan bahasa inggris, pasti nanti lidahnya seakan-akan lumpuh, lumpuh disini lebih condong dalam arti tidak bisa menguasai kosakatanya akhirnya pelafalannya juga buruk. Dalam hal ini komunikasi yang terjalin bisa dikatakan gagal, sebab pendengar yang dia ajak berkomunikasi pun juga tidak mengerti apa yang dikatakan.
2. Tindak ilokusi, merupakan pembentukan tuturan dengan beberapa fungsi di dalam pikiran. Tindak ilokusi ditampilkan melalui penekanan komunikatif suatu tuturan. Misal : dalam tuturan saya baru saja menemui mantanmu. Kalimat tersebut dikomunikasikan dengan mitra tutur. Mitra tutur disini berpikir bahwa apa yang dilakukan penutur merupakan sebuah penyataan, penjelasan, bahkan juga bisa peristiwa yang nyata, atau bisa juga maksud-maksud komunikatif lainnya.
3. Tindak perlokusi, merupakan pembentukan tuturan yang bergantung kepada keadaan. Misal : pada tuturan saya baru saja membuat kopi. Disini pendengar akan berasumsi dia mengenali akibat yang ditimbulkan, semisal penutur tadi hanya menjelaskan suatu aroma yang luar biasa, atau bahkan bisa juga dalam tuturan tersebut penutur berusaha memberikan tawararan kepada pendengar untuk minum kopi. Hal seperti ini juga dikenal sebagai akibat perlokusi.
Komentar
Posting Komentar