REFERENSI DAN INFERENSI
REFERENSI dan INFERENSI
RESUME
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Pragmatik
Semester 4
Dosen Pembimbing :
M. Bayu Firmansyah M.Pd
Disusun
Oleh :
APRILLIA
CAESAR A.L (17188201050)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
STKIP PGRI
PASURUAN
2019 – 2020
Referensi dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sumber acuan. Sedangkan Inferensi
dalam KBBI adalah simpulan atau yang disimpulkan. Didalam pembahasan pragmatik
referensi berkaitan dengan tujuan (maksud) penutur (misalnya untuk mengenali
sesuatu) dan keyakinan penutur (yaitu : dapatkah pendengar diharapkan untuk
mengetahui sesuatu yang khusus?) dalam pemakaian bahasa. Maka dari itu agar
terjadi referensi yang sukses kita juga harus mengenali peran inferensi. Sebab tidak
ada hubungan langsung antara entitas-entitas dan kata-kata, tugas pendengar
adalah menyimpulkan secara benar entitas mana yang dimaksudkan oleh penutur
untuk dikenali dengan menggunakan sesuatu ungkapan pengacuan yang khusus.
Didalam bab ini juga terdapat
pemakaian referensial dan pemakaian atributif. Dalam pemakaian atributif,
objek dalam penggunaan berbicara itu dapat diganti-ganti, semisal “seseorang”
dapat diganti dengan “siapa pun’. Contoh : Dia ingin menikah dengan seorang perempuan
yang memiliki uang banyak. Hal ini
sangat jelas diketahui maksud nya, bahwa seorang laki-laki ingin menikahi perempuan
yang memiliki banyak uang. Namun berbeda dengan pemakaian referensial, objek
nya disini disamarkan, tidak memakai namanya atau deskripsi apapun yang lain. Dengan
penyamaran objek tersebut membuat orang lain lebih tertarik mendengar bahwa “perempuan
ini memiliki uang banyak daripada nama yang dimilikinya” (maksudnya, orang lain
akan lebih tertarik mendengarkan obrolan dengan tidak mengucapkan nama orang
tersebut yang sedang mereka bicarakan).
Untuk memahami referen
sebenarnya kita lebih banyak bergantung kepada pemahaman tentang ungkapan-ungkapan
pengacuan. Tentang konteks dan ko-teks dalam suatu pembicaraan. Kalau konteks
itu lebih bagaimana ungkapan pengacuan itu harus di interpretasikan. Sedangkan ko-teks
itu sekedar bagian lingkungan linguistik diaman ungkapan pengacuan di pakai. Jadi
referensial secara sederhana bukan merupakan hubungan antara arti suatu kata
atau frasa dengan suatu objek atau orang didunia ini. Referensi adalah suatu
tindakan sosial, dimana penutur berasumsi bahwa kata atau frasa yang dipilih
untuk mengenali suatu objek atau orang akan ditafsirkan sebagai yang
dimaksudkan penutur.
Kunci untuk memahami
referensi adalah bahwa proses pragmatik dimana penutur memilih
ungkapan-ungkapan linguistik dengan maksud untuk mengenali entitas-entitas
tertentu dan dengan asumsi bahwa pendengar akan bekerja sama dan memahami ungkapan-ungkapan itu seperti yang
dimaksudkan oleh penutur. Referensi yang berhasil berarti suatu maksud dapat dikenali,
melalui inferensi/kesimpulan yang menunjukkan sejenis pengetahuan yang dimiliki
bersama dan dari sini terjadi hubungan sosial antara penutur dan pendengar.
Komentar
Posting Komentar