Penyusunan Asesmen Bahasa Non Tes

Penyusunan Asesmen Bahasa Non Tes



Resume
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia



Semester 6




Dosen Pembimbing :
M. Bayu Firmansyah M.Pd







Disusun Oleh :
Aprillia Caesar A.L (17188201050)



Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Pedagogi dan Psikologi
UNIVERSITAS PGRI WIRANEGARA
2020-2021



A. Penyusunan Asesmen Kinerja (Performance Assessment) adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk mendemonstrasikan dan kriteria yang diinginkan. Asesmen kinerja ini selalu melibatkan siswa didalam mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Asesmen ini digunakan untuk kompetensi yang berhubungan dengan praktik. Umumnya, berupa penyajian lisan seperti; keterampilan bercerita, berpidato, baca puisi, wawancara, debat, dsb.

B. Penyusunan Asesmen Portofolio (Portofolio Assessment), portofolio yang dimaksud adalah kumpulan hasil kinerja siswa yang menunjukkan atau memperlihatkan hasil pemikiran mereka, minat, hasil usaha, tujuan dan cita-cita mereka dalam berbagai aspek. Dalam bidang bahasa, karya yang cocok untuk dinilai dengan portofolio adalah puisi, karangan, gambar/tulisan, peta/denah, desain, makalah, laporan observasi, laporan hasil wawancara, laporan eksperimen, sinopsis, naskah pidato, rekaman pidato, naskah drama, surat, dsb.

C. Penyusunan Asesmen Proyek (Project Assessment), proyek yang dimaksud disini adalah tugas yang harus diselesaikan siswa dalam periode waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data. Sebelum kegiatan proyek dilakukan, guru perlu melakukan perencanaan penilaian. Guru harus mempertimbangkan aspek relevansi pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman pada pembelajaran agar proyek dapat dijadikan sebagai sumber bukti dan mempertimbangkan seberapa besar petunjuk atau dukungan yang telah diberikan pada siswa.
Guru hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut; a) pemilihan topik, b) pembuatan diagram terhadap topik yang akan diinvestigasi, c) pembuatan rincian terhadap tahapan proses, d) monitoring terhadap kerja proyek, e) membuat pertimbangan dan catatan, f) penilaian yang dilakukan oleh siswa sendiri, g) penilaian antar kelompok siswa, h) penilaian yang dilakukan oleh guru, i) pendugaan dan laporan prestasi, j) membuat perkiraan yang seimbang, k) mengombinasikan bukti proyek dengan bukti lain, l) memonitoring perkembangan keterampilan pada lintas bidang pembelajaran.

D. Penyusunan Asesmen Diri (Self Assessment) adalah jenis asesmen yang meminta peserta didik untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan tugas, status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarimya dalam mata pelajaran tertentu didasarkan pada kriteria atau acuan yang disiapkan. Tujuan utamanya adalah untuk mendukung atau memperbaiki proses dan hasil belajar.
Asesmen diri meliputi tiga proses; 1) siswa menghasilkan observasi sendiri yang berfokus pada aspek kinerja khusus yang relevan dengan standar kesuksesan, 2) siswa membuat pertimbangan sendiri dengan menentukan bagaimana kompetensi dapat dikuasai, 3) siswa melakukan reaksi diri, menafsirkan tingkat pencapaian tujuan, dan menghayati kepuasaan hasil reaksi dirinya.

E. Penyusunan Asesmen Sejawat (Peer Assessment) adalah salah satu bentuk asesmen, dimana siswa dapat saling memberikan penilaian. Asesmen sejawat dapat dilakukan secara berpasangan dan dapat pula dilakukan secara acak. Hasil penilaian sejawat, dimanfaatkan guru sebagai salah satu informasi penentuan keberhasilan siswa. Hasil penilaian sejawat juga untuk menyempurnakan suatu karya siswa, mengukur kompetensi yang dimiliki teman sejawat dan dapat pula untuk memberikan masukan kepada teman sejawat.

F. Penyusunan Asesmen Produk (Product Assessment) adalah penilaian terhadap penguasaan siswa akan suatu keterampilan dalam membuat suatu hasil kerja dan kualitas hasil kerja siswa. Pengembangan produk meliputi 3 tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian; 1) tahap persiapan meliputi; penilaian kemampuan peserta didik, dalam merencanakan, menggali, mengembangkan, dan mendesaian produk, 2) tahap pembuatan produk, meliputi; penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik, 3) tahap penilaian produk, meliputi; penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.
Dalam bidang bahasa, hasil kerja siswa yang dapat dinilai dengan penilaian produk yakni keterampilan puisi, cerpen, novel, buku, karya tulis di majalah dinding, dan lain-lain.

G. Penyusunan Asesmen Sikap, istilah sikap disini merupakan ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Saat ini sedang dikembangkan penanaman pendidikan karakter yang tidak lain adalah penanaman sikap pada peserta didik. Oleh karena itu, sikap peserta didik perlu dinilai dan juga menjadi pertimbangan dalam pemberian nilai pada mata pelajaran. Penanaman pendidikan karakter antara lain dilakukan mulai berbagai kegiatan pembelajaran dikelas. Penilaian sikap dapat dilakukan dengan beberapa cara/teknik, yakni; observasi perilaku, pertanyaan langsung, dan laporan pribadi.



Wahyuni Sri dan Abd. Syukur. 2014. Asesmen Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Refika Aditama.
 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

DRAMA INDONESIA KONTEMPORER

STRUKTUR PERCAKAPAN DAN STRUKTUR REFERENSI

APRESIASI NASKAH DRAMA “BUNGA RUMAH MAKAN” KARYA UTUY T. SONTANI