KONDISI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
KONDISI
PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
RESUME
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Metode Pembelajaran Bahasa Indonesia
Semester 3
Dosen Pembimbing :
M. Bayu Firmansyah M.Pd
Disusun
Oleh :
APRILLIA
CAESAR A.L (17188201050)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
STKIP PGRI
PASURUAN
2018 – 2019
Bab 1
Kondisi Pembelajaran Bahasa Indonesia
A. Perkembangan
PBI
Pembelajaran bahasa Indonesia (PBI) melalui
pendidikan formal secara yuridis tidak pernah berubah statusnya karena terikat
oleh UUD 1945. Namun PBI pernah dimarginalkan oleh Program Rintisan Sekolah
Bertaraf Internasional (RSBI) dan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI). Dengan
adanya program tersebut sering terjadi perbedaan di antara SBI dan juga RSBI, dimana
yang sebelumnya PBI adalah bahasa pengantar utama yang ditempatkan pada
sekolah-sekolah, justru ketentuan itu dirubah oleh RSBI dan SBI. Bisa dilihat pada
tahun pertama bahasa pengantar di RSBI maupun SBI 25 % digunakan sebagai bahasa
Inggris dan 75 % digunakan sebagai bahasa Indonesia. Pada tahun kedua bahasa
pengantar 50% bahasa inggris dan bahasa Indonesia 50%. Pada tahun ketiga bahasa
pengantar 75% bahasa Inggris dan 25% bahasa Indonesia. Kebijakan seperti itu
sangat bertentangan dengan UUD 1945 maupun Sisdiknas 2003.
Di satu sisi, bangsa Indonesia ingin
memperkuat karakter bangsanya agar memiliki kepribadian Indonesia, seperti
adanya rasa nasionalisme, percaya diri, jujur, bertanggung jawab, dan
sebagainya. Di sisi lain, RSBI dan SBI justru terperosok dan tertelan arus
globalisasi. Dengan kejadian seperti itu, Depdikbud tega mengorbankan pembentuk
jati diri bangsa dengan mengorbankan PBI di RSBI dan SBI. Untungnya, sejak 8
Januari 2013 Mahkamah Konsitusi membatalkan RSBI dan SBI. Jika keduanya tidak
dibatalkan, kedudukan PBI di sekolah lama-kelamaan akan ditinggalkan oleh
bangsa Indonesia sendiri hanya demi alasan Internasionalisasi.
B. Dampak
Globalisasi Terhadap Pembelajaran B.I
Globalisasi
adalah proses menuju keutuhan atau satu kesatuan dunia sebagai akibat
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam pembelajaran bahasa
Indonesia, munculnya dampak globalisasi terhadap pembelajaran B.I dikelompokkan
menjadi 2 bagian. Yakni ;
1.
Dampak Positif dari globalisasi terhadap
pembelajaran bahasa Indonesia
a. Bahasa
Indonesia mulai dikenal di kancah Internasional.
b. Meningkatnya
buku-buku terjemahan bahasa Indonesia.
c. Meningkatnya
pengetahuan masyarakat Internasional terhadap bahasa Indonesia.
2.
Dampak Negatif dari globalisasi terhadap
pembelajaran bahasa Indonesia
a. Masyarakat
Indonesia tidak menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
b. Bahasa
Indonesia perlahan mulai digantikan oleh bahasa Gaul.
c. Berkurangnya
minat generasi muda untuk mempelajari bahasa Indonesia.
C. Permasalahan
B.I dan Pembelajarannya
Di setiap pembelajaran bidang studi tentu
memiliki permasalahan, baik masalah internal maupun masalah yang berasal dari
peserta disik. Permasalahan yang akan dibahas disini yaitu permasalahan yang
berasal dari peserta didik, antara lain;
1.
Siswa tidak bersemangat bahkan tidak
berminat dalam kegiatan pembelajaran, akibatnya siswa menjadi pasif, dan tidak
bergairah dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
2.
Keterampilan berbicara yang dimiliki siswa
masih kurang, siswa belum bisa terampil berpendapat
dan menemukan ide. Hal ini bisa dilihat dari kurangnya siswa dalam memberikan
pertanyaan di depan kelas.
3.
Siswa kurang terampil dalam menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mereka masih terpaku kepada bahasa daerah
yang digunakan sehari-sehari. Bahkan kepada guru pun, mereka sering kali
mengucapkan bahasa daerah sehari-hari.
Pemecahan
masalah untuk menghindari hal-hal di atas dalam pembelajaran bahasa Indonesia
bisa dilihat sebagai berikut;
1. Jika
peserta didik merasa bosan dikelas, bahkan tidak bersemangat. Berarti guru
tersebut harus memperbaiki diri dan mengubah pola pembelajaran yang
membosankan.
2. Untuk
meningkatkan keterampilan berbicara, guru seharusnya lebih sering menyuruh
peserta didik untuk maju kedepan kelas dan menyuruh mereka membaca puisi,
bermain drama dsb. Hal ini dimaksudkan untuk melatih mental masing-masing
peserta didik.
Komentar
Posting Komentar