BATASAN DAN LATAR BELAKANG


BATASAN DAN LATAR BELAKANG


RESUME
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah 
Pragmatik


Semester 4


Dosen Pembimbing :
M. Bayu Firmansyah M.Pd







Disusun Oleh :
APRILLIA CAESAR A.L (17188201050)





PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
STKIP PGRI PASURUAN
2019  2020



Pragmatik adalah studi tentang maksud penutur. Studi ini lebih banyak berhubungan dengan analisis tentang apa yang dimaksudkan orang dengan tuturan-tuturannya daripada dengan makna terpisah dari kata atau frasa yang digunakan dalam tuturan itu sendiri.
Pragmatik adalah studi tentang makna kontekstual. Studi ini melibatkan penafsiran tentang apa yang dimaksudkan orang didalam suatu konteks khusus dan bagaimana konteks itu berpengaruh terhadap apa yang dikatakan.
Pragmatik adalah studi tentang bagaimana agar lebih banyak yang disampaikan daripada yang dituturkan. Studi ini berkaitan dengan bagaimana cara pendengar menangkap maksud penutur pada saat ia berbicara.
Pragmatik adalah studi tentang ungkapan dari jarak hubungan. Studi ini berkaitan dengan seberapa dekat atau jauh jarak pendengar terkait kepada gagasan jarak keakraban.


1. Sintak, Semantik, dan Pragmatik
Sintaks adalah studi tentang hubungan antara bentuk-bentuk kebahasaan, bagaimana menyusun, bagaimana menyusun bentuk-bentuk kebahasaan itu dalam suatu tatanan dan tatanan mana yang tersusun dengan baik. Semantik adalah studi tentang hubungan antara bentuk-bentuk linguistik dengan entitas diduniia. Analisis semantik juga berusaha membangun hubungan antara deskripsi verbal dan pernyataan-pernyataan di dunia secara akurat atau tidak tanpa menghiraukan siapa yang menghasilkan deskripsi tersebut. Pragmatik adalah studi tentang hubungan antara bentuk-bentuk linguistik dan pemakai bentuk-bentuk itu. Manfaat mempelajari pragmatik adalah seseorang dapat bertutur kata tentang makna yang dimaksudkan orang, asumsi mereka, maksud dan tujuan mereka saat berbicara.
2. Keteraturan
Keteraturan sendiri berasal dari kenyataan bahwa manusia adalah anggota kelompok sosial dan mengikuti pola-pola tingkah laku umum yang diharapkan dalam kelompok sosial tersebut. keteraturan lain dalam penggunaan bahasa berasal dari kenyataan bahwa kebanyakan orang-orang di dalam suatu masyarakat linguistik memiliki pengalaman-pengalaman dasar yang sama tentang dunia dan saling memberikan banyak pengetahuan non-linguistik.
3. Keranjang sampah pragmatik
Isi keranjang sampah itu semula tidak ditata dalam suatu kategori tunggal. Isi tersebut didefinisikan secara negatif sebagai bahan yang tidak dengan mudah ditangani dalam sistem-sistem analisis resmi. Akibatnya, untuk memahami sebagian bahan yang akan kita ambil dari keranjang sampah itu, betul-betul harus melihat bahan-bahan itu ada disana. Dengan kata lain keranjang sampah yang dimaksudkan ini adalah kata yang tidak diperlukan dalam sebuah kalimat, dan langsung condong kepada inti pembahasannya di dalam sutu percakapan. Misalnya kalimat dibawah ini :
(Itik itu mendekati Mary dan menyeruduknya). Kalimat tersebut sudah bersesuaian dengan aturan yang menentukan struktur yang benar dan membuang susunan yang tidak benar. Susunan yang tidak benar ini maksudnya seperti kalimat (Itik Mary kepada mendekat), didalam kalimat tersebut ada elemen yang menghilang. Jadi jika kalimat dengan kata penghubungnya betul maka kalimat tersbeut akan berterima. Tetapi jika kalimat dengan kata penghubungnya itu salah, otomatis kalimat tersebut tidak akan berterima.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

DRAMA INDONESIA KONTEMPORER

STRUKTUR PERCAKAPAN DAN STRUKTUR REFERENSI

APRESIASI NASKAH DRAMA “BUNGA RUMAH MAKAN” KARYA UTUY T. SONTANI